Jumat, 07 Desember 2012

Analisis Boraks

  • Uji nyala sampel boraks
Uji nyala adalah salah satu metode pengujian untuk mengetahui apakah dalam makanan terdapat boraks atau tidak. Disebut uji nyala karena sampel yang digunakan dibakar, kemudian warna nyala dibandingkan dengan warna nyala boraks asli. Serbuk boraks murni dibakar menghasilkan nyala api berwarna hijau. Jika sampel yang dibakar menghasilkan warna hijau maka sampel dinyatakan positif mengandung boraks. Prosedur dilakukan dengan melarutkan senyawa uji dengan metanol dalam wadah (cawan penguap)
kemudian dibakar, warna api hijau menunjukkan terdapat senyawa boraks.
  • Uji warna dengan kertas turmerik
Kertas turmerik adalah kertas saring yang dicelupkan ke dalam larutan turmerik (kunyit) yang digunakan untuk mengidentifikasi asam borat.
Prosedur :
1. Kurang lebih 10 g sampel di gerus masukkan ke kurs porselen,
2. Tambahkan 10 ml Natrium Karbonat 10% dan diaduk rata,
3. Diuapkan diatas tangas air sampai kering atau mengarang
4. Masukkan ke dalam tanur dan dipijarkan pada suhu 550­­0 sampai pengabuan sempurna,
5. Setelah dingin ditambahkan 10 ml air panas, panaskan
6. Tambahkan HCl (1:1) sampai asam,
7. Saring sampai didapat filtrat
8. Kertas turmerik dicelupkan kedalam filtrat
9. Jika berwarna merah maka positif mengandung boraks
10. Dan bila diberi uap ammonia berubah menjadi hijau-biru yang gelap maka sampel tersebut positif mengandung boraks. (BPOM RI, 41/MA/93)

Kuantitatif
Semua senyawa organik dihilangkan pada proses pengarangan, kemudian sisa-sisa senyawa organik (C) dijadikan karbonat pada proses pengabuan setelah diberi air kapur. Semua karbonat diendapkan dalam keadaan alkalis dengan air kapur. Sisa-sisa karbonat dalam larutan diikat dengan H2SO4 sambil dipanaskan. Asam borat bebas direaksikan dengan manitol yang memberikan H yang dapat ditentukan secara acidimetri.
Daftar Pustaka
(BPOM RI, 1981)
http://catatankimia.com/catatan/analisis-boraks.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar